Arti sebuah kesabaran
Perjalanan hidup yang paling aku syukuri adalah bisa bertemu
dengan orang-orang seperti mereka. Tak ada lain teman-teman dan orang-orang
disekelilingku yang bisa dibilang sahabat. Suka duka, canda tawa selalu
dilewati bersama, hidup terasa penuh arti dan berwarna dengan hadirnya mereka.
Seseorangpun sempat singgah di alam pikiranku dan sampai sekarang aku masih
menyimpan rasa itu padanya.
Tak terasa sudah 3 tahun aku
hidup bersama-sama mereka, menempuh study dijenjang menengah atas. Ujian-ujian sudah kita lewati, termasuk ujian nasional
yang selalu membuat orang tak karuan karena takut tidak lulus. Sekarang tinggal
menunggu hasil dari kerja keras kami selama 3 tahun. Tiga bulan terakhir kita
bersama dan mungkin saat itu lah kita harus membuat moment terindah. Walaupun
sudah banyak sekali kenangan yang tercipta.
Sekolah formal memng sudah
tidak ada, tapi aku dan teman-teman selalu datang ke sekolah tercinta, takutnya
ada informasi-informasi penting yang disampaikan. Sperti biasanya kamipun
berangkat bersama .Kalau sudah ngumpul –ngumpul, segala di omongin.
“Assalamualaikum,” panggil seseorang dari balik pintu kelas.
“Waalaikumsalam,” jawabku sambil membukakan pintu
“Eh, adam ada apa ya?”tanyaku penasaran
“Begini nis, tolong sampaikan ke anak-anak
yang lain, kalau bisa nanti bada duhur semua kelas 3 kumpul di aula, ada yang
ingin dibicarakan.”
Tanpa basa basi lagi aku jawab
iya. Oh ya, Adam itu yang paling dituakan di angktan kami. Jadi dia bertanggungjawab
terhadapa angkatan, istilahnya mah sesepuh. Seperti janjiku pada adam, sepulang
dzuhur aku dan teman-teman yang lain menuju aula sekolah. Kami
berbondong-bondong sambil berfoto ria bersama memasuki aula itu. Ya untuk
kenanga-kenangan lah. Aku masuk paling ahir untuk mengecek apakah semuanya
sudah hadir atau belum. Kumpulan pun dimulai dipimpin oleh sesepuh. Yang dibahas dalah tentang pemilihan ketua
angkatan dan moment di 3 bulan ahir ini. Kami beradu pendapat tentang siapa
yang akan menjadi bakal calonnya. Akhirnya diputuskan 3 kandidat calon ketua
angkatan dan salah satunya adalah Faza seseorang yang sudah mencuri hatiku
sejak dulu. Pemilihan dilaksanakn pada waktu itu juga dengan sistem demokrasi,
dan alhamdulilah berjalan lancar. Waktunya pengumuman ketua angkatan, sesepuh
yang membcakan hasilnya. Tapi, Kenapa juga aku ikut tegang, panas dingin
menyelimuti seluruh tubuhku, apa mungkin aku khawatir pada Faza ya.
“Yang akan maju menjadi ketua angkatan kita
adalah 3,2.1..teriak adam
Faaaaazaaaa,,,dengan perolhan suara
terbanyak.”
Sumpah, aku langsung gemetaran,
lemas, aku merasa bahagia tak terhingga mendengar keputusan itu. Dia yang
menang, aku yang bahagianya sih..mungkinkah aku jatuh cinta??arghh bodo dengan
perasaanku. Seperti biasa ada prakata dari ketua angkatan kita dan dilanjutkan
dengan pemilihan kepengurusan. Alama, aku dimasukan jadi pengurus juga.
Alhamdulilah sih, berarti aku dipercaya oleh teman-temanku.Tapi kan...ah gimana
nanti ajja lah, pikirku cuek. Setelah kumpulan selesai anak-anak yang lain pulang
dan tinggal kami pengurus angkatan. Sempat kelihatan malu dan tegang ketika aku
berhadapan dengan Faza, jadi salting dech. Kami pengurus angkatan menrencanakan
untuk rihlah bersama ke suatu tempat, tujuannya untuk mempererat tali
silaturahim diantara kita seangkatan.
***
Malam bertabur bintang ditemani
cahaya bulan yang terang benderang, tampaknya malam ini bulan purnama.
Jika aku memang tercipta untuku, jodoh
pasti bertemu......
suara hpku berbunyi dengan khas lagu afgan,
sengaja aku milih lagu itu jadi nada dering, karena aku masih yakin dengan
pilihan hatiku, walau kedengarnnya lebay,tapi tak apalah.
“Halo assalamaualaikum, dengan siapa ya?”Tanyaku
heran
“Hai nis, ini maya,aku pakai nomor baruku”
“Oh maya, ada apa may, tumben nelepon
malem-malem?”
“Nis, tahu gak Faza udah putus sama nia”
“Hah yang benar aja<kamu tahu darimana?”
jawabku kaget
“Aku tahu dari temennya faza barusan, um,
asik ini kesempatanmu nis untuk mendapatkan faza!”
“Ah kamu ngaco deh, mana mungkin faza suka
ama aku sikapnya juga suka dingin di depanku.”
“Kan belum di coba nis, gak ada salahnya
kan?”
“Enngga ah, biar aku smpan saja perasaan
ini dalam2,,he so tegar.”
“kamu ini keras kepala ya, mau sampai
kapan?sampe lo mati juga gak bakal nis, kalau kamu gini terus mah,,”
“ah dasar bawel lo, Iya dech besok kita
sambung lagi disekolah.”
“yey, aku Cuma ngasih saran aja ,Ok deh
say, good night.”
Aku menutup telepon duluan,
hmm, entah ini kabar buruk atau baik untuk aku, rasanya gak mungkin deh jika
aku memiliki faza, orangnya susah ditebak sih. Aku juga gak mau mengulangi
kesalhan dulu lagi terlalu berharap yang ahirnya aku kecewa. Tapi disisi lain
aku tidak bisa membohongi perasaanku. Aku masih tetap sayang sama faza,
walaupun dia dulu bersama yang lain, entahlah rasa memiliki itu selau ada. Uh,,masa
aku gak bisa tidur gara2 mikirin hal ini? Ooh tidaak.,brug,,aku membantingkan
badanku ke tempt tidur. Tapi tak lama kemudian akupun terlelap.
***
Kali ini aku bangun lebih awal
dari biasanya, semangat 45 menggelora di aliran darahku. Tumben banget ya,
sekarang aku lebih rajin. Setelah adzan subuh seperti biasa aku melakukan rutinits
harian bersih-bersih kamar, sambil ditemani alunan musik ria. Bubur ,bubur ...teriak
tukang dagang bubur. aku terperanjat mendengar suara tukang bubur, pas
banget perutku sudah memanggil dari tadi. Habis cape langsung makan, wih nikmat
banget. Seperti hadist rasulluah “Makanlah ketika lapar dan berhenti sebelum
kenyang”. Suatu kenikmatan tersendiri. Tak lama kemudian suara klakson
terdengar. Pasti maya , rajin banget tuh anak jam segini sudah menjemputku,
gerutuku.
“hai Nis (sambil melambaikan tangannya) aku
mau kepasar dulu disuruh ibuku, jadi agak siang ya berangkatnya, teriak maya
dari jalan besar.”
“Oh iya may,siap.”
Dengan sekejap suara motor meluncur
dengan cepat. Bubur sudah dipesan dan tak lama kemudian aku menyantapnya dengan
lahap,laper bu,,haha. Sambil menunggu makanan diproses di dalam tubuh , aku
menyetel musik kesayanganku. Setelah beberapa menit, aku langsung mandi dan
siap-sipa pergi ke sekolah. Pas banget nih,aku sudah rapi maya datang ,
langsung cabut.
Aku lupaa hari ini kan ada
kumpulan sosialisasi rencana rihlah. Aku langsung menju aula sekolah. Acara
sudah berlangsung setengah jam yang lalu dan aku masuk dari pintu belakang.
Hasil kesepakatan, bahwa acra rihlah akan
dilaksanakan pada pekan depan di daerah lembang, bandung. Ucap Faza membacakan
hasil kumpulan.
Semuanya bertepuk tangan dan bersorak
gembira. Aku turut senang mendengarnya.
Diharapkan kepada seulruh pengurus untuk tidakmeninggalkan
tempat terlebih dahulu.
Iya kami ngerti ko, ucap temanku aga kesal.
Oh ya, aku punya 4 sahabta dan kita selau
ditakdirkan untuk bersama sampai kepengurusan ini kita bersama. Lanjut ke
kumpulan, Faza menunjuk aku untuk jadi bendaharanya, uh seisi gedung riuh
ketika faza berucap tertuju padaku. Mukaku langsung memerah, aku tersenyum
malu. Aku bersikap seperti biasanay, ku tahu sahabtku sendiri juga suka pada
Faza, aku harus bisa menjaga perasaan sahabatku.
Karena hal itu akua sempat
bertengkar sama sahabatku itu, panggil saja dia rini. Rini memng menyukai faza
dari dulu, tapi dia menyembunyikan perasaannya dariku. Untuk menyatukan
persahabatan kami kembali, maya sahabatku, mengajak kami makan disebuah
restoran di bandung. Disana kami saling terbuka terhadap perasaan kita
masing-masing. Akhirnya, kami berjanji untuk tidak berpacaran dulu sebelum
keluar nanti, akupun memeluk rini dan kami baikan lagi. Inilah gunanya
persahabatan.
***
Besok hari pemberangkatan
rihlah, Temans-temanku semua kayanya lagi sibuk mempersiapkan segala keperluan
yang dibutuhkan. Beda denagn aku dan keempat sahabatku, kami memilih jalan-jlan
ke Mol sekedar membeli makanan-makanan ringan untuk cemilan nanti. Rasanya
seperti keluarga saja kemana-mana selalu bersama, maya adalah sahabat terbaik
aku. Hmm, Aku terlanjur sayang pada
mereka, aku gak mau berpisah dengan mereka.
Keesokan harinya bus Pariwisata
sudah menunggu kami di depan aula sekolah. Aku dan keempat shabatku memilih tempat
duduk di tengah. Beberapa menit kemudian pak supir menancapkan gasnya, kami
semua bersorak. Tak lupa ibu pembimbing kami mengingatkan untuk baca doa dulu.
Diperjlanan ,kami semua asik
bernyanyi-nyanyi dengan suara permainan gitar khas temanku rio. Dia salah satu anak yang pandi
bermain gitar, tak ada salahnya kan dia bermimpi jadi seorang musisi.
“Teman-teman mohon perhatiannya sebentar.”teriak
sesepuh kitamencairkan suasana
“Huuu,,,”semua meneriaki nya, kami lagi
asik-asik mendengarkan lagu
“hei,Kayanya ada yang bkalan bikin surprise
nih.:
Kami semua langsung menoleh ke belakang.
“Wah,bunga mawar milik siapa tuh,,”teriak
seorang teman ku
“Inipunya faza loh, sipa ya yang akan jadi
pemilik mawar ini, ya pastinya orang yang spesialm dihatinya ya,haha.” Adam
ngegombal
“Kita kihat ntar saja,,”hahah
Apa2an
sih kamu dam, malu-maluin aku saja.
Terdenagr bisik sura faza kesal.ku gak erharap bunga itu untuku, tapi mengapa
aku yakin. Ah Cuma perasaanku saj a mungkin. Kami pun melanjutkan erjlananya.
Ternyata cukup jauh juga untuk menuju lemabng dibutuhkan waktu sekitar 3 jam.
Pas jam 10 kami sampai di tempat tujuan,
subhanallah indah sekali pemandangannya,
jadi pengen lama dech disisni
anak-anak bawa semua barang-barangnya kita
akan membangun tenda tepat dibawah pohon besar itu. Tunjuk ibu pembimbing kita
Oh siap bu,jawab kami serentak
Udara yang sejuk ditambah
pemandangan yang begitu indh membuat hati ini tersentuh unutk tak hentinya
mnegucap syukru. Setelah selesai mendirikan tendaa kami eriitirahat dulu
sejenak melepas lelah.
“Assalamualiaikum ,”suara seseoraag di
balik tenda,
“Waalaikumsalam<eh faza ada apa ya?”jawabku
agak kaget
“Eh nisa, nis tolong blangin sama anak2 yang
lain nanti jam 4 kumpul di bawah pohon itu ya, akan diadakan acara pembukaan.”
“Oh iya, nanti nisa sampaikan.” Jawabku
malu.
“Cie.cie, yang udah ngobrol sama faza.ledek
team-temanku”
“Apa sih kamu, biasa aja kali.”
Acara pembukaan berjaln lancar
dengan pelepasan balon keudara , filosopinya melambangkan tingginya cita2 kita,
kita harus mengejar cita-cita kita dengan kemampuan yang kita miliki. Faza lalu
mengumumkan acara yang akan dilaksanakan selama kita di lembang. Semuanya
setuju dengan jadwal itu dan mudah2an bisa berjalan lancar. Karena hari ini tidak
ada acara, ak dan keempat sahabatku memutuskan untuk brerjalan-jalan sambil
berfoto-foto.
Hari-hari berjalan begitu
indah, temn-teman klihatan sangat senaang. Aku melihat semuanya menjadi akrab.
Tak terlihat adanay permusuhan, berarti acra ini berhasil. Semuanya menikmati
detik demi detiknya.
Satu minggu tak terasa, acar
berjalan dengan lancar, hatiku Sudah
menyatu dengan alam, tak ingin kembali . sayang, Malam ini kan adalah malam
terahir di lembang. Rasa sedih menyelimuti, rasanya baru kemarin keini besok
harus balik lagi. Tapi tak mengapa, satu minggu ini sudah banyak membawa kita
pada perubahan.
***
Tepatnya malam ini, aku harus
membuat moment spesial. Kami semua berkumpul di depan api unggun yang menyala.
Bernyanyi bersama, lalu sesepuh kita memimpin renungan malam. Kami semua
nangis, termasuk aku dan keempat sahabatku. Dalam suasana sedih tiba-tiba seseorang
berteriak,
hei faza pingsan.
Apa?ah bohong, mana mungkin faza pingsan
akau tahu faza itu bagaimana. Ucapku sambil panik,
Tapi sudah beberapa menit kerumunan orang
itu semakin panik, akupun ikut khawatir aku lalu berjalan menuju kerumunan itu
dengan perasaan khawatir
Udah sadar belum?tanyaku pada teman faza
Belum nis, coba deh kamu kesini
mungkin saja kalau kamu mendekat dia bakan sadar kembali. Baru beberapa langkah
aku berjalan, tiba2 kerumunan itu mengagetkanku, dan faza berdiri tepat dihadapanku dengan
sekuntum mawar putih.
Jika kau menerima mawar ini, berarti kamu
menenerima cintaku
Tapi jika kau, jatuhkan mawar ini berrti
kau menolaknya.ucap paza dengan kebraniannya
Lebay Bnget ih faza, apa2an cih gak lucu
tau.
Aku serius nis, aku gak bisa bohongi
perasaanku nis.
Seretak aku kaget sekaligus dilema, posisi
yang paling membingungkan seumur hidupku, aku sudah terlanjur janji dengan sahabatku,
gak mungkin akau menyakiti perasaaan sahabatku sendiri.ucapku dalam hti
Tiba-tiba dari belakang, rini menepuk
pundaku, dan berkata terima saja nis, aku yakin itu yang terbaik,
Tapi rin,
Udh aku gak apa2 ko,
Akhirnya setelah perang batin, nisa megambil
mawar itu dan semuanya bertepuk tangan gembira. Kamipun kembali ketempat
masing2 ssambil senyum kegirangan. Acra diakhiri dengan nyanyian perpisahan.
Aku langsung menghampri sahbatku dan memeluk mereka. Sahabatku mengucapkan
selamat padaku termasuk rini, malah rini yang paling mendukungku waktu itu. Alu
seneng banget rasanay seperti mimpi, penantianku selama 3 tahun ini , tidak
sia-sia inilah arti sebuah kesabran. Keyakinnanku berbuah manis ternyata.
Terimaksih ya allah atas karunia yang kau berikan, ahirnya cinta ini berlabuh.