Karya Siti Anisah
Masih teringat jelas di memoriku sosok laki-laki yang
sejak dulu ku kagumi. Dia dulu nyata tapi sekarang menjelma menjadi
imajinasiku. Perpisahan itu menyisakan sebuah harapan yang tak kunjung
terpenuhi dan hanya dalam diam aku menyukainya.
Dibalik lemari itu tersimpan kenangan, dan salah satu
rutinitasku sebelum tidur adalah memandangi sesuatu dibalik lemari itu. Sebuah
bingkai kaca terukir indah. Aku tersenyum menatap benda
yang ada didalam bingkai itu.
Bukan
sebuah foto ataupun lukisan. Hanya sebuah kertas lusuh. Kertas bertanda tangan kan dia, saat dulu aku minta
tanda tangan dia dengan modus organisasi , dan terus aku simpan hingga sekarang
sudah 2
tahun dari saat perpisahan SMA dulu. Dia sama sekali tidak
tahu aku menyimpan dan mengabadikan tanda tangannya itu sekalipun aku pernah satu organisasi dengannya. Bahkan,
mungkin dia tidak mengenalku. Aku hanya satu dari banyak perempuan yang suka padanya di
sekolah.
Dia
bukan artis, dia
adalah siswa biasa sama sepertiku tapi dia bisa begitu hebat mencuri perhatianku. Menurutku dia cowok
yang beda dari yang lain entah itu apa, cerdas iya, Sifatnya
yang cuek, pendiam justru menjadi daya tarik bagi para kaum hawa,
termasuk aku.hehe. Tapi, bisa dibilang, aku
tidak terlalu menunjukkan diri bahwa aku menyukainya. Terbukti. Aku tidak
pernah menyapa ataupun menegurnya. Aku menyukainya lewat diam. Bahkan, tanda
tangannya itu
aku simpan diam- diam untuk kenang-
kenangan, karena aku tidak mau orang lain megetahuinya termasuk sahabatku
sendiri.
Aku
kembali tersenyum manis saat melihat kertas tanda tangan itu, tanda tangan yang unik yang kata orang tanda tangan itu
mewakili hidupnya, hidup yang dinamis bersahaja, gumamku. Aku dan dia
mungkinkah? Orang bilang apapun itu, jika memang jodoh, maka dia akan
kembali lagi dan lagi. Dan aku percaya dia akan kembali kulihat. Jika Allah mengizinkan pasti dia akan datang tepat pada
waktu yang telah ditentukanNYA.
Aku
mengeluarkan kertas itu dari bingkainya. Kupeluk- peluk dan kubelai. Ku ajak
tertawa dan tersenyum, kedengarannya Konyol memang. Setelah puas
dengan kegiatanku itu, aku meletakkan kertas itu di atas meja belajarku. Dan...
Syuuuut...
Angin
bertiup menerbangkan kertas kenangan itu keluar jendela dan jatuh dipekarangan.
Dengan sigap aku keluar rumah dan mengejar kertas itu. Itu adalah satu- satunya
milikku yang mampu membuatku mengingatnya. Saat aku hampir mendapatkanya, angin
kembali meniupnya menjauhiku. Argh! Angin ini! Batinku kesal.
Aku
kembali mengejar kertas itu. Dan saat aku hampir mendapatkannya kembali...
"Argh!! Sial banget sih?! Malah keinjek lagi!" seruku kesal saat tahu kertas itu di injak seseorang. Orang itu mengambil kertas yang ada di injakannya itu. Aku masih menatap jalanan berdebu dengan kesal.
"Argh!! Sial banget sih?! Malah keinjek lagi!" seruku kesal saat tahu kertas itu di injak seseorang. Orang itu mengambil kertas yang ada di injakannya itu. Aku masih menatap jalanan berdebu dengan kesal.
"Jadi,
dari tadi kamu ngejar kertas ini ya?"
ucap orang itu. Suara bariton yang ku kenal. Ku tengadahkan kepalaku menatap
wajah dari si pemilik suara.
DEG!!!
Di... Diakan? Diakan pemilik kertas itu sebenarnya? Faza. Cowok tampan, keren dan pintar itu... Bagaimana bisa?
"Ma...
af. Aku menyimpan itu...."
"gapapa
kok cha. Karena sebenarnya, aku juga udah foto kamu
diam- diam waktu itu."
ngakunya padaku.
Oh tuhan Dia... Tau namaku? Aku tidak sedang bermimpi kan?
Engga Cha, ini dunia nyata, sekarang aku ada dihadapanmu.
Sahut Faza menyadarkanku
"foto?!
Diem- diem?" pikirku bingung
"Lebih baik, kita
nostalgianya ditaman aja deh." ucapnya sambil mengajakku ke taman.
***
Aku
tidak percaya dengan apa yang aku lihat. Fotoku ada dalam dompet Faza?
"Aku dari dulu suka sama kamu Cha. Karena, kamu itu satu- satunya cewek yang gak pernah negur aku. Kamu cuek dan aku suka itu." ucapnya sambil tersenyum.
"Dulu, aku berharap bisa kenal dekat sama kamu. Tapi, dekat kamu aja aku udah gemetaran, apalagi ngobrol sama kamu..." ucap Faza lagi. Lalu dia menatap kertas itu.
"Aku dari dulu suka sama kamu Cha. Karena, kamu itu satu- satunya cewek yang gak pernah negur aku. Kamu cuek dan aku suka itu." ucapnya sambil tersenyum.
"Dulu, aku berharap bisa kenal dekat sama kamu. Tapi, dekat kamu aja aku udah gemetaran, apalagi ngobrol sama kamu..." ucap Faza lagi. Lalu dia menatap kertas itu.
"Aku
tau kok, kamu nyimpen kertas ini. Cuma aku pura-
pura gatau aja. Aku seneng banget waktu kamu simpan
kertas ini dibukumu. Karena itu artinya, kamu
juga suka sama aku. Iyakan?" ucapnya yang membuatku tersipu malu.
Setelah kejadian ditaman itu, kitapun pulang kerumah
masing2 dan sempat tukeran no HP juga.
Malam itupun Faza meneleponku hingga larut malam.
“Hallo Cha.” Suara itu kembali terdengar
“Iiii..a.” jawabku gugup dan aku tak sanggup menyebut
namanya
“iCa.., ica ko kamu kaya yang gugup gitu cih,,biasa aja
kali.” Faza tertawa kecil mendengar suaraku.
“Ih engga ko,” jawabku ngeles padahal mah deg,deg an
banget,,
Terdiam untuk beberapa saat.
"Ikh...
Kok diem aja?" ujarnya
"aku
bingung mau ngomong apa..."jawabku
"Kamu
percaya True Love gak?" faza mulai
menghangatkan obrolan
"True
Love? Emang ada?" tanyaku.
"mulanya,
aku juga gak percaya. Tapi malem ini aku percaya. True Love aku udah aku temuin
lagi. Aku suka kamu." ucapnya
Sejenak aku terdiam, apa semua ini benar, tuhan inikah
jwaban atas semua doa2ku selama ini. Ya rabb jika engkau ridha, izinkan aku
untuk menerima cinta Makhluk yang engkau cintai itu.
"Cha, kamu gak apa2 kan, udah
jam 12 belom nih?" tanyanya membuyarkan lamunanku
"gak apa2 ko, iya udah.
Udah jam 12 tepat."
"Happy
Birthday Icha :). Will you be My True
Love?"
Apakah
dia menyatakan perasaannya. Tanpa sadar, aku mengucapkan
"yes.
I will."
Malam
itupun menjadi malam yang membahagiakan bagi dua insan yang sedang dilanda
cinta. Pergelutan rasa cintaku selama ini akhirnya tergapai sudah. Sekarang dia
bukan lagi imajinasiku tapi dia ada dikehidupan nyata dihidupku.
***
Percaya
atau tidak, itulah faktanya. True love akan datang. Sejauh dan sesulit apapun,
Cinta Sejati akan mencari jalan lagi dan lagi untuk kita temukan. :), selagi kita masih percaya bahwa tuhan akan memberikan
apa yang terbaik untuk hambanya yang sabar, Maka jadilah ia. Yakin tuhan tidak
akan pernah salah.
Carilah cinta
yang sejati pada diri manusia dan engkau takkan pernah bisa menemukannya..
Karena cinta sejati hanyalah milik Allah,.tetapi jika engkau mencintai Allah
sepenuh hatimu maka cinta sejati akan menemukanmu sebelum engkau menemukannya..
Yakinlah,Jika engkau mencintai Allah maka Allah akan memberikan orang yang dicintai-Nya padamu. Untuk itu,saat ini cinta Allah lah yg harus dicari..dan cinta manusia, biarlah menyusul atas kehendak-Nya.
Yakinlah,Jika engkau mencintai Allah maka Allah akan memberikan orang yang dicintai-Nya padamu. Untuk itu,saat ini cinta Allah lah yg harus dicari..dan cinta manusia, biarlah menyusul atas kehendak-Nya.
Nah, sekarang bagaimana dengan kisah True Love anda?
0 komentar:
Posting Komentar