photo 424478_647953345231307_1811157048_n_zps7643468e.jpg" /> nisa  photo 562590_647856165241025_1935494717_n_zpsd5fb5075.jpg" /> mba itiw  photo 942422_649521855074456_1767656661_n_zps5b74d315.jpg" /> iti
 photo 943065_649521841741124_707813427_n_zpsce97c803.jpg" /> mafhsa  photo 942422_649521855074456_1767656661_n_zps5b74d315.jpg" /> sa


Pages

28 September 2013

Letakan Tanganmu diataas


Letakan tanganmu diatas!


Letakan tanganmu diatas?apa maksudnya?Apa yang anda pikirkan ketika saya sebut kata itu? Ya, teringat hadist Rasulullah SAW:
“Tangan yang diatas lebih baik daripada tangan yang dibawah.” (HR Abdullah bin Umar ra)
Hadist diatas sudah sangat familiar untuk kita dengar, hadist itu adalah perintah untuk memberi  dimana maknanya memberi itu lebih baik daripadaa menerima. 
Jika kita amati keadaan disekitar kita, berapa banyak pengemis, tuna wisma dan anak2 putus sekolah yang berkeliaran disekitar kita terutama dijalan2 raya. Apa yang mereka lakukan tidak lain hanya demi memperjuangkan hidupnya untuk sesuap nasi. Ditambah lagi ketika kita mengunjungi panti2 sosial, kondisi yang membuat hati kita terenyuh melihat mereka. Sendiri mengarungi hidup tanpa belaian kasih sayang orang tua. Dari kecil hingga dewasa mereka berkumpul didalam rumah cinta bagi mereka.  Tidak kah kita merasa empati kepada mereka? Mereka semua adlah tangan2 yang membutuhkan santunan dari kita.
Alhamdulilah syariat islam yakni rukun islam yang ke 3 yaitu zakat telah membantu meringankan beban mereka. Islam memang sangat memperhatikan kondisi masyarakatnya. Bagi orang yang berpunya zakat merupakan pensucian diri dan juga harta, itupun jika dia ikhlas . Disisi lain orang yang diberi zakat merasa senang, bisa berarti seperti rezeki yang turun dari langit. Ya bisa dibilang Seperti pahlawan yang kesiangan mungkin .
Bisa kita bayangkan jika tidak ada yang sadar akan manfaat zakat. Disadari atau tidak dunia ini akan banyak perbuatan2 buruk bahkan bisa berujung kematian seperti pencurian, perampokan, dll. Orang tidak akan peduli lagi dengan sesamanya dan akan jauh dari rasa persatuan. Ini semua karena adanya jurang pemisah antara si kaya dan si miskin.
Pendidikan adalah salah satu tonggak besar  kelangsungan hidup kita, untuk memperbaiki akhlak dan moral bangsa kita, yang terlihat semakin hari semakin jauh dari aturan2 islam. Sejak dini anak2 haruslah diajarkan untuk tolong menolong, saling memberi contohnya dengan sedekah  dan tidak lupa ajari mereka sopan santun, supaya kelak mereka bisa menjadi orang yang bisa melakukan perubahan ke arah yang lebih baik.  
Andaikan zakat dan sedekah masih kita lakukan saat ini secra berkesinambungan, tentu kitapun akan meraskan manfaatnya, mungkin seluruh umat muslim tidak akan mengalami kesussahan yang berlarut-larut. Sungguh mulia jika kita bermurah hati dan meletakan tangan kita diatas.
Sumber : Buku Nunik Utami dengan judul bukunya “ Menjadi secantik aisyah “

Lidah tidak bertulang



LIDAH TIDAK BERTULANG

“Lidah tidak bertulang” , mungkin ungkapan itu sudah tidak asing lagi di telinga kita. Secara fisik kita amati memang lidah itu tidak bertulang. Namun, apakah ada maksud tersendiri dari ungkapan itu ? Tentu saja,  Allah menciptakan sesuatu itu pasti mempunyai maksud tersendiri  untuk kita ambil pelajaran ,  termasuk ungkapan lidah tadi. Bahkan ada yang menyebutkan lidah itu lebih tajam dari sebilah pisau belati, mengapa demikian? karena lidah itu bisa menusuk hati seseorang melalui kata-kata yang ia lontarkan. Seperti halnya lagu yang dilantunkan oleh  penyanyi wanita solo bernama  Terry . Melalui penggalan lirik lagunya:
“lidah tidak bertulang, Ucapan cinta mengiris kalbu” ,
Mungkin tidak jauh beda apa yang diibaratkan dalam lagu itu, dimana seseorang telah menyakitinya melalui kata-kata yang diucapkan padanya. Memang benar sekali lidah tidak bertulang karenanya sering kali keluar kata-kata yang tidak diinginkan.
Lidah itu merupakan karunia Allah yang sangat besar, kita bisa bicara karena adanya lidah. Oleh karena itu patut kita syukuri,  dengan cara kita menggunakan lidah kita untuk mengucapkan hal-hal yang baik. Lidah itu bisa dikatakan awal dari segala macam keburukan. Tak pantas seorang muslim menyakiti muslim lainnya. Maka berhati-hatilah dengan lidahmu.
Didalam Alquran pun Allah menjelaskan bahwa sesungguhnya Allah itu tidak menyukai kata-kata yang tidak bermanfaat . Seperti tertera dalm QS Al ahzab : 70:
“ Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada allah dan katakanlah perkataan yang benar”
Ayat itu begitu jelas menyebutkan bahwa kita sebagai manusia jika ingin dikatakan muslim yang beriman dan bertakwa maka kita diharuskan berkata-kata yang benar, tentunya benar menurut Allah.
Dikuatkan lagi dengan hadist riwayat imam muslim :
“ Manusia tidak akan teguh imannya sebelum teguh hatinya. Dan tidak akan teguh hatinya jika tidak teguh lidahnya.
            `Seperti halnya anggota tubuh yang lain lidah kita pun mempunyai penyakit khusus. Tetapi jika kita bisa mencegah penyakit itu maka keuntungan yang kita dapatkan pun berlimpah.
Ada beberapa penyakit lidah  yang harus kita jauhi yaitu:
1.      Kata-kata yang tidak berguna
2.      Mencaci
3.      Berbohong
4.      Menceritakan rahasia orang lain
Adapun keuntungan-keuntungan  yang akan  kita dapatkan dari menjaga lisan diantaranya:
1.      Akan mendapatkan keutamaan dalam menjalankan perintah allah dan rasulnya
2.      Akan menjadi orang yang memilki kedudukan dalam agamanya
3.      Mendapat jaminan dari rasullulah untuk masuk surga
4.      Allah akan mengangkat derajatnya.
Subhanallah banyak manfaatnya dan tentunya banyak madharatnya juga, ya tergantung bagaimana kita menjaganya. Maka dari itu kita harus berhati-hati dalam menggunakan lidah atau lisan kita.
Sumber : Buku Nanik Utami “ Menjadi Secantik Aisyah”

26 September 2013

Penumpang Dermawan







Alhamdulilah dihari yang cukup membahagiakan ini saya mendapatkan rezeki tambahan. Sepulang kerja saya berniat mengajak rekan saya untuk ke depstore, ya untuk sekedar melepas penat setelah seharian bekerja. Tepatnya pukul 3 sore, saya dan teman saya keluar dari kantor. Kamipun berjalan menuju halte untuk menunggu mobil yang akan membawa kami ke ciamis. Tak lama kemudian terlihat dari arah utara sebuah mobil bernomorkan 07 berjalan mendekati kami.
“Nis, itu angkotnya,” teriak nia mengagetkanku.
“Ih kamu bikin aku kaget aja, nanti juga kesini kan,” jawabku sedikit kesal
“He, maaf deh..” lalu nia melambai2kan tangannnya untuk memberhentikan angkot itu.
Tak perlu ragu lagi karena angkot itu benar2 mobil yang kami tunggu dari tadi, kamipun naik kedalam angkot itu. Suasana berubah menjadi sedikit panas, kaerna cuaca hari ini memnag cukup panas apalagi didalam mobil .he,Tapi itu tak mengurungkan niat kami untuk pergi ke depstore. Seperti biasa aku selalu takut kalau sudah ada dibelokan lampu merah itu, dari arah utara dan selatan melaju mobil2 besar dengan laju kencang, sedangkan mobil angkot yang ku naiki bertujuan ke arah keselatan. Sang sopir harus ekstra waspada karena kalau tidak bisa langsung tertabrak. Kebiasanku suka memenjamkan mata adalah hal yang tak aneh untuk temanku, dan terkadang temanku juga suka mengagetkanku.Ya alasannya karena aku takut melihat mobil2 yang besar dengan laju kencang sedangkan kami didalam mobil yang berukuran kecil.
Beberapa penumpang pun mulai memenuhi angkot itu. Tapi, Ada satu penumpang yang mencuri perhatianku. Tepatnya di depan sebuah sekolah dasar seorang anak naik kedalam angkot itu, nampaknya dia baru pulang sekolah. Anak yang perawakannya sedikit kurus, dengan membawa tas serta sepatu yang dilepasnya itu duduk tepat di jok dekat pintu. Serentak aku menegur anak itu.
“De, duduknya jangan disana nanti disangkanya penuh lagi, takutnya jatuh.” Tegurku dengan lembut
“Gak apa2 teh deket ini ko,” jawabnya dengan pelan sambil menyunggingkan senyum manisnya.
Akupun tak merespon nya lagi. Hingga akhirnya dia menghentikan laju angkot nya.
“Pak supir kiri,, “teriak anak itu, tepat didepan sebuah rumah yang cukup besar.
Sang sopirpun menghentikan laju angkotnya.” Iya neng,” jawab supir itu
Diapun mengeluarkan beberapa uang 5ribuan,dan memberikan satu lembar bernilai 5000 ke sopir itu. Anak itupun berjalan menjauhi angkot, Sedangkan sang sopir sedang menhitung uang kembaliannya.
“Neng, ini kembaliannya!” teriak pak sopir dari dalam mobil
“Nggak usah pak,” jawab anak itu sambil menggelengkan kepalanya tanda tidak mau menerimanya.
“Tapi neng uangnya kan 5000? “Jawab sang sopir heran
“Iya pak tidak apa-apa.” Teriak anak itu sambil terus berjalan menuju rumahnya yang agreng itu.
Akupun serentak kaget melihat kejadian itu, subhanaallah, anak itu dermawan sekali, ucapku pelan. Aku jadi merasa bersalah, tadi sudah menegurnya.
“Nia, anak itu baik banget ya, dermawan pula.” Ucapku kagum, sambil menyapa nia yang kelihatannya kantuk nya mulai mnyerang.
“Iya nis, anak sekecil itu sudah sedermawan itu. “ jawab nia
“Hebat orangtuanya ya, didikannya berhasil. Aku benar2 kagum pada anak itu”.sekali lagi aku terkagum-kagum pada kebaikan hati anak itu.
“Semoga saja anaku nanti bisa sedermawan dia”, doaku kali ini
“Amiin”. Timpal nia menjawab doaku
Sepanjang jalan aku terus memeikirkan anak itu, sekecil itu sudah dermawan, ya walaupun memang dia anak orang kaya tapi hebat lah. Sedangkan aku untuk mengeluarkan uang recehpun sulit,haha. Pokonya kejadian ini sebagi bahan renungan didalam hidupku, pelajaran yang sangat berharga.
Tak lama kemudian sampilah kami di depstore ciamis, mobil angkotpun  langsung terparkir di depan halte depstore. Kamipun turun dan siap untuk beraksi,haha


25 September 2013

Menghormati Waktu


Waktu... 


Waktu?satu kata namun berjuta makna. Waktu itu adalah kehidupan kita, kita ada karena waktu diciptakan. Sebenarnya apa dan bagaimana waktu itu?
Banyak sekali orang mendefinisikan waktu. Ada yang menyebutkan “waktu itu adalah pedang jika tidak kamu potong maka akan memotong kamu”, selain itu ada juga yang menyebutkan  “ waktu juga adalah pilihan kehancuran dan kemakmuran” dan masih banyak lagi makna2 waktu lainnya. Memang waktu itu sulit didefinisikan namun itu tidak lepas  dari kehidupan kita. Ini menunjukan bahwa waktu itu berharga untuk kita, tidak hanya itu didalam alquran dan assunah pun disinggung tentang waktu.  Demi menjelaskan betapa pentingnya waktu allah bersumpah dalm banyak awalan surat al-Quran seperti dalam surat Addhuha “Demi waktu dhuha dan malam apabila telah sunyi”,surat alfajr “Demi waktu fajar dan malam2 yang sepuluh”.
Syariat islam memang sangat mementingkan waktu, waktu itu sangat berharga bahkan lebih berharga dari pada emas, perak dan permata.  Betapa pentingnya waktu bagi hidup kita dan nilai waktu pada setiap bagiannya. Kita harus bersyukur atas waktu yang diciptakan, adanya siang dan malam, pergeseran alam, perputaran orbit, dan perjalanan matahari semua itu untuk menyadarkan kita bahwa waktu itu amatlah penting.
Ketika malam bergulir, langit menguning di ufuk timur, seorang hamba berteriak memekakan telinga dunia , memperingatkan orang2 yang lupa, membangunkan orang2 ynag sedang terlelap  dan hangat terlena dalam tidurnya, agar berdiri menyongsong fajar yang bersih dari tangan allah. “Hayya ‘alash sholah, hayya ‘alal falah,”, mari melakukan shalat, mari meraih keberuntungan. “Ashalatu khairum minan naum,” shalat itu lebih baik daripada tidur.
Dari ribuan lisan yang berdizkir , hati yang bersyukur , dan tangan-tangn yang berwudhu menjawab panggilan itu dengan berkata, “Shodaqta wa barorta”, benar engkau, engkau memang benar. Lalu terlepaslah ikatan setan ketika seorang haamba secepat kilat bangun menuju shalat.aq
Didalam buku karangan Dr. Yusuf al-Qardhawi tentang waktu beliau menyebutkan bahwa wak tu itu sangatlah istimewa. Beliau juga menyebutkan keistimewaan2 waktu yang diantaranya adalah
*Waktu itu cepat berlalu*
Dia bergerak bagaikan  awan, berjalan bagaikan tiupan angin, baik pada saat bahagia maupun pada saat sengsara. Kalaupun hari2 bahagia berlalu sangat cepat dan hari-hari merana berlalu demikian lambat, itu bukanlah hal yang sesungguhnya, melainkan hanyalah perasaan kita saja. Sebagaimana seorang penyair mengungkapkan:
Tahun-tahun kemewahan berlalu demikian cepat
Seolah hari-hari begitu pendek
Lalu kesedihan hari demi hari Dtang sesudah itu
Seolah tahun-tahun itupun berlalu
Seolah semuanya hanya mimpi
Waktu itu tak pernah kembali
Setiap hari berlalu, setiap jam pergi menghilang, setiap kesempatan datng hanya sekali dan tak mngkin kembali. Sebagaimana kata alhasan al Basri, “Tak ada seharipun udara pagi dihirup , kecuali ia berkata : Wahai aak adam, aku adalah makhhluk baru. Kepaakulah segala perbuatanu bersaksi. Maka berbekallah dariku, karena sesungguhanya aku jika jika pergi tidak akan pernah kembali lagi sampai hari kiamt”
*Waktu itu harta yang paling berharga*
Ketika sang waktu berlalu demikian cepat sedangkan segla yang berlalu tak akan kembali lagi maka sang waktu menjadi demikian berharga.  Barang siapa yang tidak memahami nilai waktu maka sutau hari ia akan tahu akan nilai waktu dan betapa berharganya beramal sesuai waktunya.
Didalam alQuran menyebutkan bahwa orang akan menyesal telah kehilangan waktu. Dan kita tahu bersama bahwa rasa sesal itu pasti datangnya trakhir dan sama sekali tidak berguna.
*Situasi pertama adalah ketika manusia terbaring tak berdaya menjelang ajalnya. Saat itu ia berharap waktu bisa kembali untuk diperbaiki.
*Situasi kedua adalah ketika diakhirat kelak saat semua manusia dihisab dan mendapatkan balsannya.
Oleh karena itu, kita sebagai seorang muslim wajib hukumnya menghormati dan menghargai waktu serta menjadikan waktu itu bermanfaat karena waktu begitu berharga dikehidupan kita karena waktu tidak bisa kembali. Supaya kelak kita tidak menyesal.
Sumber : Dr.Yusuf Qardhawi tentang Manajemen Waktu

Blogger news


About